Dalam upacara pengobatan tradisional di daerah ini, Lancang Kuning memegang peranan yang amat menentukan. Upacara itu disebut Belian dan Ancak. Lancang Kuning dibuat dari pelepah rumbia dalam ukuran mini.
Lancang Kuning itu setelah diisi dengan beberapa benda-benda lainnya (beras kunyit, nasi kunyit, bertih, ayam panggang) dan alat sesajian lainnya kemudian dihanyutkan ke sungai oleh Bomo yang disebut Kemantan.
Dalam upacara pengobatan itu, Lancang itu berfungsi sebagai kendaraan untuk Kemantan dalam perjalanan gaibnya untuk mencari ramuan obat, dan sebagai kendaraan bagi hantu setan, jin dan mambang untuk pergi meninggalkan kamoung di mana si rakit berada.
Biasanya dalam upacara itu Lancang Kuning dibuat beberapa buah, dan dilengkapi dengan perahu lainnya sebagai pengiringnya.
Bila Lancang Kuning tidak ada, maka upacara itu tidak dapat dilakukan. Sebab Kemantan dan para raja jin itu hanya mau berlayar dengan Lancang Kuning.
Lancang Kuning untuk kendaraan Kemantan setelah setelah upacara selesai disimpan, sedangkan untuk jin setan dihanyutkan ke laut atau ke sungai.
Upacara menghanyutkan Lancang Kuning itu disebut menghanyutkan Lancang atau membuang Ancak dan malam pelaksanaannya disebut Malam Berhantu.
Dengan demikian dapat pula ditafsirkan bahwa Lancang Kuning merupakan kendaraan yang memegang peranan penting, tidak saja bagi kehidupan nyat, tetapi juga untuk makhluk gaib. Dan ini tentu saja merupakan kepercayaan turun-temurun dari nenek moyang masa lampau.
4XG6KHSXJ76P
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !